Search

27 Feb 2012

Dua Pasang Mata

Tak cukup hanya satu
menatap dunia yang tak seadil surga
Tak sekedar indera yang utama
Bukan.........
bukan visual semata

            Harus................
            coba kau terka auranya
            gelombang yang nampak tak nyata
            Dia memanggilmu dengan sempurna
            resapi pikiran hatimu
            tak terdefinisi?

Kelak kau terka dengan nalarmu
Dua pasang mata yang sempurna
mengoyak ketidakpastian
menepis keraguan

             Kelak dia kan menyentuhmu
             bukanlah visual belaka
             tak hanya sekelompok warna
             Ialah hatimu !!
             Dua pasang mata...........

10 Nov 2011

Ironi Itu Adalah Sepi

Ironi Itu Adalah Sepi
Perhatian !! Harap dimengerti Bahwa Kisah Ini Hanyalah Fiktif Belaka !!
Prolog
Sore ini tak rupanya seperti sore hari yang lalu, pulang ke kostan tercintaku yang tak lebih luas dari kamarku di rumah.Ya, semenjak 2 bulan lalu aku harus membiasakan diri dengan suasana ini. Berangkat dari kostan  tiap pukul 7.15, mendapat materi kuliah dari para dosen yang kadang tak sanggup ku mencapai ilmunya, hingga pulang lagi ke kamar petak di lantai 2 ini. Rasanya terlalu datar, teratur dan tidak ada penyemangat sama sekali !! 
Hidupku di Desa Ciendog ini terlalu naif !! Tak ada lagi malam minggu konvoi kendaraan bersama teman satu komplek rumah. Tak ada lagi menjahili teman kelasku dengan permen karet yang biasa ku selipkan di sela mejanya. Tak ada lagi Pa Adi yang sering ngomel-ngomel karena tugasku yang tak pernah selesai ku kerjakan. Aku merindukan semua kegembiraan itu kembali !! Rasanya batinku sudah tak sanggup harus terus menjalani rutinitas yang itu-itu saja. “ Gila,padahal gue di sini masih seumur jagung,udah berasa kaya satu dasawarsa ngegaring di sini”.
Rasanya kepala ini ingin meledak, raga ini ingin berteriak dan inginku memporak-porandakan sekat-sekat tembok yang ada di sekeliling kamar kostku. Ya!! Kalau orang-orang biasa memberontak dan membabi buta ketika dia ada dalam keadaan emosi, justru aku ingin melakukan hal ini dalam keadaan sepi dan hening. 
Kostan ku ini lama-lama seperti kuburan. Tempat kost yang hanya terdiri dari 3 kamar ini tadinya ku kira bisa menjadi surga keduaku selain di rumah. Tapi ternyata dugaanku benar-benar meleset !! Setiap hari para penghuninya sibuk dengan rutinitas sendiri. Si Doni yang kamar kostnya di depan kamarku setiap datang langsung masuk kostan, menutupnya rapat-rapat lalu tak terdengar lagi suara kehidupan sampai nanti pagi. Entah apa yang ia lakukan sampai tak terdengar suara sama sekali. Masa ia tiap pulang dia langsung merebahkan diri di kasur dan menutup matanya sampai pagi datang? Kalo itu memang benar dan kalo aku yang melakukan itu tiap hari, entah tinggal berapa cm/Hg lagi tekanan darahku.
 Lain halnya dengan Theo si ‘pangeran kodok’ yang hampir setiap pulang sering membawa pacarnya.Mereka asyik ngobrol berdua bahkan sampai maghrib. Meskipun tiap kali mereka ngobrol di kostan dengan pintu terbuka,tapi tetap saja meraka itu gila, hampir tiap hari kaya gitu. Datang siang hari sambil membawa snack dalam keresek putih bertuliskan ‘alfamart’ lantas asyik berduaan sambil main Play Station. Padahal sudah sejak lama aku ingin menantangnya bermain winning eleven. Sayangnya setiap aku ingin ikut bermain dia selalu saja membawa pacarnya. Ga mungkin dong aku jadi ‘setan’ diantara mereka? Sementara si Theo tiap kali bermain pasti sambil mengeluarkan jurus-jurus gombalannya ke si Tini pacarnya.Gila tuh cowo gombalannya udah kaya Andre OVJ !! Anehnya si Tini sumringah tiap kali Theo mengeluarkan jurus-jurus andalannya.
Walhasil tiap pulang aku hanya bisa gigit jari melihat tingkah tetangga-tetangga kost ku itu. Mau cari hiburan dengan ikut main PS sama si Theo nihil hasilnya, apalagi cari suasana baru sama si Doni, masuk ke kamar kostnya saja aku tak pernah !!
**** (bersambung)
"Tidak terasa ya sudah pagi hari lagi !" Wooow itu sama sekali bukan kata-kata favoritku saat ini. Apalagi kalau orang bilang kata-kata itu menjadi makanan sehari-hariku,itu fitnah besar !!Ya !! pagi ini sama seperti pagi yang kemarin lagi-lagi semenjak 2 bulan yang lalu. Dengan menyeret-nyeret badan dengan topangan kata dibarengi pandangan mata yang sayu aku turun dari kamar kostku menuju tempat biasa ku memarkirkan motor.
"haaahhh,kebosanan apalagi yang akan terjadi.....",ucapku dalam hati

Blogger news

 
Copyright (c) 2007-2013 Riska Amalia